Anakku Bukan Anakku (2)
1 bulan kemudian hal yang kutakuti pun
terjadi,pagi itu selepas aku selesai sarapan dan
mau berangkat kerja.
Weaaakkk,,,,,weaaakkk,,fitri muntah-muntah
dikamar mandi,rasa takut akan firasatku
langsung mendekati fitri,kubekap mulut nya
dengan telapak tangan ku.
Ssttttt,,,ditutup nak mulut nya kalau mau
muntah,nanti ada orang yang dengar kamu
muntah-muntah,kataku pada fitri,aku sangat
gugup dan dihantui rasa takut
mffhh,,,,fitri melepaskan tangan ku,
pa,,,,fitri takut,kata fitri sambil menangis.
Stttt,,,,,tenang nak!tenang.kamu masih mual?
tanyaku
dikit pa.jawab fitri sambil memukul-mukul perut
nya,aku tak kuasa melihat tingkah fitri,pikiran
ku bercampur aduk,logika ku menyadarkan
ku,jika orang mengetahui fitri hamil karna aku
pasti warga akan mengamuk,atau bisa saja
memukuliku dan dipenjara,oh tidak,,aku teringat
kedua orang tuaku,tanpa pikir panjang aku
mengajak fitri kesuatu tempat,tentu nya dengan
tujuan aborsi.tapi tidak semuda yang kukira,aku
harus menjaga dan menutup rapat-rapat
kejadian ini.
Pa...kita mau kemana lagi?tanya fitri,
sabar ya nak!jawabku.
Aku membawa fitri keluar kota dan bertanya-
tanya pada orang dimana ada tempat
aborsi,untung saja ada yang membantu,aku
menemukan alamat dukun yang diberitahukan
kepadaku,setelah menjelaskan semua pada sang
dukun maksud kedatangan kami aku dan fitri
disuruh masuk kesebuah kamar,aku hanya bisa
melihat dan kasihan pada fitri,fitri mengerang
kesakitan,mungkin sangat kesakitan,sampai air
mataku menetes dan memohon pengampunan
pada yang maha kuasa.
Setelah fitri menggugurkan kandungan nya dia
terlihat sangat lemas,ibarat bunga yang
layu,aku memutuskan untuk menginap dirumah
dukun tersebut mengingat kondisi fitri yang
labil.keesokan hari nya aku membawa fitri
pulang,tentu saja aku mengatur agar pada saat
tiba dirumah tepat malam hari,agar orang tidak
curiga.
Selama seminggu fitri kuliburkan dari
sekolah,keadaan nya pun mulai membaik
pa,,mau buat apa?tanya fitri.
Ini,,papa mau buatin kamar kamu,jawabku
sambil memotong triplex dengan gergaji
fitri bantu ya pa!!lanjut fitri
gak usah nak,kamu kan lagi sakit,udah mending
kamu istirahat aja,jawabku,
aku lihat fitri tidak beranjak,
paa,,fitri kangen mama.kata fitri lirih
aku menatap fitri
papa juga nak.jawabku
kenapa papa tidak mau menikah lagi.lanjut fitri
aku terdiam mendengar pertanyaan fitri,tak bisa
kupungkiri kalau benih cinta ku telah tertanam
pada diri fitri
ku ambil nafas dalam-dalam
uda sore nak,mandi sana!kataku sambil
menyudahi pekerjaan ku,
aku melihat fitri menutup pintu kamar
mandi,mungkin dia telah sadar akan apa yang
dilakukan selama ini adalah salah,aku merasa
bangga pada fitri yang memiliki sifat dewasa
walau ada keinginan dihatiku untuk mengulangi
kenangan bersama fitri.
Tak terasa sudah fitri tamat dari SMP,aku
berniat menyekolahkan nya diluar kota agar dia
bisa mandiri,perlahan rasa sayang ku pada fitri
semakin besar,dalam arti rasa sayang orang tua
yang betul-betul tulus.
Hari pertama fitri sekolah aku mengantar
nya,sekalian mencarikan tempat kos buat fitri
yang aman dan nyaman,tempat sekolah fitri
agak jauh dari rumah,hampir menempuh 2jam
perjalanan naik bus.
Nak,,pintar-pintar ya bergaul,dan belajar baik-
baik,kataku menasehati fitri ketika aku mau
kembali ke tempat ku
ia pa,fitri sayang sama papa,jawab fitri lalu
memeluk ku,fitri menangis,aku pun tak kuasa
menahan haru,aku dan fitri akan
berpisah,hampir 16tahun lebih kami tidak
pernah berpisah.
Hari-hari pertama aku lalui tanpa fitri,rumah ku
terasa sepi,aku pandangi foto fitri,juga almari
tempat baju fitri,seakan-akan aku telah
kehilangan fitri untuk selamanya,
tokk,,,tokkk,,,tookk..
Assalamualaikum....
Waalaikum salam,,,jawabku
aku buka pintu,,
eh,,selamat sore pak,,maaf mengganggu,ini ada
undangan pernikahan anakku.kata pak budi
padaku sambil menyodorkan undangan.pak budi
ini adalah kepala kadus didaerahku,cuman
beliau jarang bersilahturahmi dengan ku
aku terkejut membaca undangan nya.
Loh,ini pengantin wanita nya rani anak nya bu
ratmi ya pak,kataku agak keheranan,
emang iya pak.jawab pak budi
kenapa ya pak?lanjut pak budi
ohh,ti,tidak pak!kan rani tetangga saya kok tau
nya sekarang ya.jawabku
ya,,namanya anak muda pak,saya sendiri
kurang setuju akan pilihan anak saya,karna nak
rani kan masih muda sekali,tapi namanya jodoh
harus bagaimana lagi,jawab pak budi.
Kalau begitu saya permisi dulu pak!lanjut pak
budi dan pergi
aku senyum sendiri mengingat kejadian waktu
aku dan rani berhubungan badan
aku menyadari bahwa aku butuh sosok
pendamping dalam hidup ku,tapi siapa yang
mau kepadaku?aku melamun dengan diriku
sendiri,dan hooaaaammmmm,,,aku
capek,mungkin besok atau lusa aku mencari
pendamping,bhatinku
Malam itu aku menghandiri pesta pernikahan
anak nya pak budi,aku melihat sosok rani duduk
dipelaminan bersama mempelai pria.
Eh,,pak adit,kenapa tidak makan pak?tanya bu
ratmi mengejutkan ku.
Eh,,tadi uda makan bu,masih kenyang,jawabku
oh,,,selamat ya bu!aku memberikan selamat
kepada bu ratmi atas pernikahan putri nya rani.
Iya pak trimakasih,jawab bu ratmi sambil
menyambut salamanku.
Kapan ya kita berdua bisa duduk dipelaminan
bersama,lanjut bu ratmi.
Maksud bu ratmi bagaimana?tanyaku bingung
ya,,,aku dan pak adit menikah,jawab bu ratmi
dengan menundukkan wajah yang malu
ahh ibu bisa aja,jawabku sambil mengambil
tempat untuk duduk,tiba-tiba mataku
perpandangan dengan seseorang,dia juga
memandang ku dengan sedikit
keheranan,seperti nya aku mengenal nya
bhatinku,aku mencoba mengingat-ingat siapa
gerangan wanita itu,dia pun menghampiriku.
Maaf bapak ini nama nya adit ya?tanya nya.
I,,ia kok tau,jawabku penasaran.
sambil memukul lenganku wanita itu berkata
aku yanti pak,masih ingat kan waktu
dibatam,anak nya pak RT
oooohh,,,iya,,iya baru aku ingat,ibu kok bisa
sampai disini?tanyaku
aku itu adek nya pak budi,jadi wajar lah aku
disini menghadiri pernikahan ponakan,jawab
yanti
ngomong-ngomong pak adit sudah punya istri
baru atau sudah berapa istri nya?lanjut yanti.
Mendengar pertanyaan nya aku agak
risih,seolah-olah aku mata keranjang
istri saya cuma 1 bu,yakni almarhumah nurlela
jawabku tegas
hah??masa sih pak??tanya yanti keheranan.
Kita ngobrol nya kebelakang aja yuk pak!sambil
mengenang waktu dibatam,disini agak
bising,ajak yanti
aku menurut saja,mungkin betul juga perkataan
yanti pikir ku.
Ternyata pak budi bena-benar orang
berada,rumah nya saja dilengkapi taman yang
indah.
ibu sendiri sudah punya anak berapa?tanyaku.
Yanti menatap ku
aku belum punya anak,aku mandul pak,mas dodi
menceraikan ku tahun lalu,jawab yanti.
Aku terharu akan kejujuran yanti,suami yanti
dodi dulu nya teman ku waktu bekerja,cuma
saja dodi lebih beruntung karna tak berapa
lama dodi telah memimpin proyek sepeninggal
ku
aduh,,saya minta maaf bu,kataku sambil
menggosok-gosok kedua telapak tangan ku.
Kok minta maaf,kan gak salah?jawab yanti
ngomong-omong jangan panggil bu dong pak
adit,hehehe kan saya belum ibu-ibu,lanjut yanti
mau nya dipanggil apa?tanyaku.
Panggil nama aja,jawab yanti.
Oke lah kalau begitu,kataku
aku juga boleh kan manggil nama mu?tanya
yanti
kan kamu juga belum bapak-bapak?lanjut yanti
weeww,,anak ku sudah besar,sudah SMA
lagi,jawabku
mmmhhh,,,maaf ya dit,bukan aku lancang,tapi
anak mu itu,,mmhh siapa nama nya?aku
lupa,tanya yanti
fitri,jawab ku
oh fitri,,tapi fitri kan bukan anak kandung mu
dit?kata yanti
aku sakit hati mendengar pernyataan
yanti,sangat sakit
tolong ya yan,hargai aku,aku tau kamu
mengetahui masa lalu ku,tapi bukan berarti
kamu bisa mengatakan kalau fitri itu bukan
anak ku,jawab ku tegas
tapi kan kenyataan nya begitu?potong yanti
memang,fitri bukan anak kandung ku,tapi dia
anakku,segalanya bagiku.maaf ya yan,,aku
permisi.kataku
ditt,,ditt tunggu dulu!cegah yanti sambil menarik
tangan ku
aku minta maaf,tolong jangan diambil
hati.lanjut yanti.
Iya,tidak apa-apa,aku pulang dulu yan,sudah
malam.kataku sambil meninggalkan yanti,aku
terkejut karna baru melangkah aku melihat bu
ratmi tidak jauh dari kami,bu ratmi menatapku
heran.
Ja,,jadi fitri,,
aku langsung pergi tanpa mendengar perkataan
bu ratmi.
Dijalan aku menggerutu,memaki diriku
sendiri,dan menyesali pertemuanku dengan
yanti,aku kuatir bu ratmi mengetahui dan
menceritakan nya pada orang lain kalau fitri
bukan anak kandungku.
Malam itu aku tidak bisa tidur,pikiran ku tidak
tenang,aku takut bagaimana perasaan fitri jika
mengetahui kalau aku bukan bapak kandung
nya,berkali-kali ku pejamkan mata tapi rasa
kantuk belum ada meskipun sudah jam 1 pagi.
Tok...tok...tok...
Aku terbangun dan melihat jam sudah jam 10
pagi..aku merasa malas untuk membukakan
pintu
tok...tokk...tok..adit?
Suara wanita memanggil namaku.
Aku merasa heran,tak biasa aku di panggil adit
pikir ku,maka aku bergegas membukan pintu
hai,,selamat pagi,kata yanti
iya selamat pagi!silahkan masuk.ajak ku.
Yanti mengikutiku
silahkan duduk.kataku
dit,,aku minta maaf soal tadi malam,kata yanti
iya tidak apa-apa,aku sudah melupakan
nya,jawabku.
Itu foto fitri ya?tanya yanti sambil menunjukkan
sebuah foto diatas meja samping tv ku.
Iya,jawabku singkat.
Sangat mirip dengan almarhumah.lanjut yanti
ya begitu lah,jawabku
aku salut padamu dit,kamu pria yang setia,dan
sangat bertanggung jawab,puji yanti.
Ahh kamu bisa aja.jawabku.
Aku melihat yanti sangat anggun,dengan
pakaian nya yang elegan menandakan kalau
yanti orang berada.
Hari itu kami mengobrol panjang lebar tentang
masa-masa muda dibatam.tak jarang juga aku
mencuri pandang ke paha yanti yang mulus,dan
bibir nya yang sensual,,dan kesediaan yanti
untuk memasak makanan buatku makin
membuat ku respect padanya.
Aku tak menyangka kalau yanti betah dirumah
ku,aku pun tidak keberatan jika ditemani
sepanjang hari,
yan,,kamu tidak bosan?kataku
jangan-jangan kamu yang bosan nih???jawab
yanti sambil menatap mataku.
Jujur tatapan nya membuat ku kasmaran,aku
tidak tahan menatap nya,sampai aku berkedip
dan memalingkan wajah ku keluar jendela.
Aku senang kamu ada disini yan,,kataku
masa sih??ahh kamu mulai gombal deh,jawab
yanti
wee,,ngapain juga gombal,memang itu yang
kurasakan,jawab ku mantap
dit,,besok aku kembali ke batam,kata yanti,
ohh,,nanti kirim salam ya sama teman-teman
dulu dan juga sama dodi,kata ku sambil
bercanda
ihh,,najis,,kalau sama dodi sampaikan aja
sendiri,jawab yanti
hehehe,,maaf tadi bercanda,sambung ku.
Dit,,aku suka sama kamu,ucap yanti dengan
nada yang tulus.
Aku juga suka sama kamu yan,kalau bisa tiap
hari kamu mau masakin aku makanan yang
enak-enak,jawab ku setengah bercanda.
Ihhh,,,,bukan gitu maksud ku,lanjut yanti sambil
memegang dagu ku gemas.
Jadi maksud nya gimana?kataku
maksud ku dit aku suka sama kamu,aku,,a,,aku
mulai sayang sama kamu,,jawab yanti terbata.
Kamu bisa aja yan,kayak anak sekolahan aja
bilang sayang,
sstttt,,,,yanti menutup bibirku dengan jari
telunjuk nya.
Aku serius dit,awal nya aku kagum
padamu,sampai-sampai aku merasa kalau kamu
lah sosok yang kudambakan,lanjut yanti.
Yanti mendekatkan wajah nya ke wajah ku,dan
bibir kami telah berpangutan,aku merasakan
kenikmatan dibibirku saat ku hisap bibir atas
nya juga lidah nya,kami berciuman sangat
lama,aku memejamkan mata,aku sangat
bersemangat,aku merasa yang kucium adalah
bibir fitri,ciumanku terhenti saat tangan yanti
menuntun tanganku meremas payudara nya.
Kenapa dit??tanya yanti
kita seharus nya tidak sejauh ini,jawab ku
sambil menjauh dari yanti.
Emang nya kenapa dit?diantara kita kan tidak
ada yang terikat.sambung yanti
aku tidak munafik yan,jujur aku
menyukainya,tapi ini,,ini tidak seharus
nya.jawabku.
Yanti memeluk ku dari belakang sambil
menangis.
Kenapa dit?apa aku tak pantas buat mu?tanya
yanti
ini bukan masalah pantas atau tidak
pantas,jawab ku.
Lalu apa dit?yanti melepas pelukan nya dan
duduk menutup muka sambil menunduk.
Maaf aku tidak bisa menjelaskan nya
padamu,kata ku pada yanti.
Entah yanti merasa malu atau bagaimana dia
pergi tanpa mengucapkan sekata pun.aku
melihat kepergian yanti,maafkan aku yan,aku
mencintai fitri ucapku dalam hati.
Keesokan hari nya yanti pamitan padaku,yanti
memeluk ku dan mengatakan kalau dia sangat
mencintai ku,aku melepas kepergian nya dengan
haru,aku merasa bersalah padanya.biar lah dia
pergi dan mencari lelaki yang lebih baik dari
diriku.
Keesokan hari nya aku menjenguk fitri,aku
membawa makanan yang enak-enak juga buah-
buahan kesukaan nya,aku sampai ditempat fitri
saat sore,jadi aku bisa bertemu dengan fitri di
kos an nya yang besar,fitri menyewa 1
kamar,aku melihat banyak kamar untuk tempat
kos-kos an khusus putri,pemilik kos an sudah
mengenal ku dan mempersilahkanku ke kamar
fitri.
Tok...tok..tok..
Fitri membukakan pintu tanpa bertanya siapa
yang mengetuk.
Paaa,,,,,fitri memeluk ku
fitri kangen pa,,,kata fitri dalam pelukanku.
Papa juga kangen,nihh papa bawain makanan
kesukaan mu,kataku sambil meletakkan bawaan
ku di samping pintu.
Duhhh,,,anak papa sudah besar,,kataku sambil
memandangi tubuh fitri.
Ia lah pa.masa kecil terus,hehehe jawab fitri.lalu
fitri memeluk ku,aku merasakan betapa hangat
nya pelukan fitri,dan juga merasakan sangat
bahagia,setelah beberapa bulan berpisah
dengan fitri.
Pa,,,papa kenapa tidak beli handphone?kan bila
kangen kita bisa komunikasi kapan kita
butuh,tanya fitri antusias.
Iya,,nanti lah kalau sudah punya uang
cukup,jawabku.
Oh,,pa,papa nginap disini aja ya,fitri masih
kangen,besok aja pulang nya,pinta fitri.
Iya nak,papa juga kangen,nanti papa minta izin
sama yang punya rumah,jawabku.
Hehehe gitu dong pa,kata fitri lalu memeluk ku
lagi.
Malam itu aku tidur dikamar fitri,pemilik rumah
memberikan aku tikar dipan dan bantal agar
bisa tidur,tapi aku tidur bersama fitri diranjang
yang sempit yang cukup untuk satu orang,saat
tidur fitri hanya mengenakan BH dan celana
dalam,aku jadi serba salah,kulihat tubuh fitri
semakin merekah,
pa,,buka aja baju dan celananya,biar besok bisa
dipakai lagi.kata fitri.
Aku mengiyakan saja,aku tidur memeluk fitri,dan
kaki ku juga memeluk paha fitri,terasa hangat
menjalar tubuhku,aku tak bisa mengontrol
diriku,hingga penisku bangun,aku yakin fitri
merasakan penisku,karna kami masih belum
tidur,fitri bercerita panjang tentang sekolah dan
pengalaman-pengalaman nya selama berpisah
dengan ku,aku sangat bersemangat
mendengarkan nya,disisi lain penis ku meronta
dari balik celana dalam ku,tanganku yang
semula memeluk perut nya berpindah mengelus-
elus rambut nya,otomatis siku tangan ku
bergesekan dengan payudara fitri,sambil
menahan gairah aku mencoba menasehati fitri
agar pandai-pandai menjaga diri,fitri merasa
nyaman saat kupeluk,bahkan dia membalas
pelukan ku dengan membalikkan badan nya,kini
kaki fitri yang memeluk perut ku.
Aku mencium kening fitri dengan lembut,fitri
membalas ciuman ku dengan senyuman yang
manis,kutatap mata fitri dalam-dalam,kukecup
bibir nya
"papa sayang sama mu"kataku
setelah kulepas ciumanku
"fitri juga pa,fitri sayang sama papa"jawab fitri
"kita tidur yuk"ajak ku
"masih kangen pa"rengek fitri.
Fitri menaiki tubuh ku dan
mmmffhhh,,"paaa,,,"
fitri menggoyang-goyangkan pantat nya diatas
penisku,aku membalas nya dengan menaikkan
pantat ku,
"paa,,,fitri pengenn"kata fitri lirih
"tapi kita sudah janji nak"jawab ku sambil
meremas pantat fitri,
"gak usah dibuka pa celana dalam nya"kata fitri
yang mulai tersiksa dengan gairah nya,
kubalikkan badan fitri,kubuka celana dalam nya
lalu ku kemaluan nya kujilat dengan rakus.itil
nya yang merah ku mainkan dengan lidahku,
"pa,,,mmmfffhhh"
fitri menutup mulut nya dan aku merasakan
hangat dari kemaluan nya,fitri orgasme
Aku merasa bahagia bila melihat fitri senang
atau terpuaskan,aku tidak lagi mempedulikan
diriku sendiri,bagaikan pelayan kepada tuan
nya,itu lah aku,berusaha memberikan segalanya
untuk orang yang disayangi.
Ada kebanggaan tersendiri dalam diriku,melihat
fitri tumbuh berkembang,ya,,fitri yang sekarang
sangat cantik,manis juga tutur sapa nya yang
ramah,siapapun yang melihat fitri pasti
suka,walaupun sebatas suka melihat.
Aku mengantrarkan fitri kesekolah tak jauh dari
tempat nya tinggal,aku sengaja ikut karna mau
melunasi iuran-iuran keperluan dan
perlengkapan fitri disekolah,tak ada sedikit rasa
beban di hatiku saat mengeluarkan hampir 3/4
hasil jerih payaku selama ini demi kebutuhan
fitri,
"paa,,hati-hati di jalan"pesan fitri
"papa belum mau pulang nak,papa mau nunggu
kamu pulang sekolah"jawabku.
Fitri menatap ku dengan senyum dan
menganggukan kepala.
"pa,fitri pamit ya"ucap fitri sambil mencium
tanganku
"baik-baik ya nak blajarnya"pesan ku pada fitri,
aku melihat fitri dari belakang memasuki ruang
kelas nya,aku menunda pulang mau membeli
perlengkapan fitri lain nya,aku merapikan kamar
fitri,juga sedikit menghias nya,ku lihat ada buku
diary saat aku membongkar tilam yang
merupakan kasur fitri dan menjemur nya agar
tidak lepek,ku buka diary kecil tulisan tangan
fitri.
"dear diary"
hari pertama aku berpisah dari orang yang
paling kusayangi didunia ini papa ku sayang
aku tersenyum membaca guratan fitri tentang
aku,aku buka lagi lembar berikut nya
"dear diary"
aku sangat merindukan papa,pengen dipeluk
dalam kehangatan,seandainya dia bukan papa
kandung ku,ohhh....
Deg,,,apa maksud fitri batinku,dia ingin
aku,,ahhh otak ku pusing memikirkan
nya,perlahan kubuka lembar berikutnya
"diary ku sayang"
aku tumbuh menjadi dewasa
aku bagaikan pohon di atas bukit yang selalu
bergoyang diterpa angin,namun aku tetap berdiri
tegap.aku merasa bahagia terlahir didunia ini
oleh kasih sayang yang luar biasa dari seorang
papa,aku tidak menyesal tidak melihat bahkan
mengenal sosok seorang "mama"
i love you pa.
Aku sangat terharu membaca nya,ku sadari
semua perbuatan ku pada fitri,tak seharus nya
aku merusak masa depan nya,bahtinku.kutaroh
kembali buku diary fitri dan melanjutkan
kegiatan ku membersihkan kamar fitri.
Minggu siang aku menghabiskan waktu shoping
(istilah keren nya) ke mall SKA pekanbaru,aku
ke counter handphone untuk cuci mata,aku
melihat hape warna pink sangat menarik
perhatianku,mungkin fitri menyukai nya
bhatinku.setelah tawar-menawar aku membeli
nya,satu untuk fitri dan satu lagi buat ku,aku
memilih warna putih buatku,
aku berjalan keluar mall sambil memainkan
hape baru ku,aku merasa kecewa setelah dijalan
layar warna hape baruku agak buram,apa karna
efek sinar matahari?batinku,maka kudekatkan
hape ku dan tanganku yang satu lagi membantu
menutup bias sinar dan tiiinnnnnnnnnn!!!!!!!!
suara klakson mobil mengejutkan
ku,hhiiiiiiiiiitttttt,,,aku masih mendengar suara
ban yang lengket diaspal dan aku merasa
pandangan ku mulai berbayang,dan,,dan
entah berapa lama aku berbaring,badan ku
terasa sangat sakit,terutama dibagian kepalaku
yang di perban,
"maaf dik!aku ada dimana"?tanyaku pada
perempuan yang membelakangiku.
"bapak sudah siuman?maaf pak jangan dulu
banyak bergerak"!kata suster itu padaku saat
aku mau bangun melihat kondisiku.
"bapak sekarang ada dirumah sakit,tadi siang
bapak kecelakaan,tapi bapak tidak usah
kuatir,karena yang menabrak bapak bertanggung
jawab atas perobatan bapak"terang suster itu
padaku.
Oh,kupegang kepalaku agak ngilu,jam 9 malam
pikir ku setelah kulihat jam becker disamping
mejaku,ada juga buah-buahan
"bapak istirahat aja yah!kata suster itu sambil
mengambil jarum suntik dan menyuntikkan nya
ke lengan ku,tiba-tiba kurasakan kantuk yang
luar biasa,dan,,aku tertidur.
Keesokan harinya aku terbangun,aku merasa
tanganku basah,ia tanganku basah oleh isak
tangis fitri,aku melihat fitri memeluk tanganku
dengan pipi nya,
"fit...."kataku lirih
"paaa,,,papa,,,"jerit fitri dalam tangis nya dan
mendekatkan wajah nya kepipi ku.
"jangan nangis sayang!!papa gak apa-
apa"kataku sambil mencoba membelai rambut
anakku.
fitri menggeleng-gelengkan kepalanya,tak
berapa lama ada beberapa yang menjenguk
ku,ada sekitar 5 orang ditemani dokter dan
perawat,dokter memeriksa luka dan
kondisiku,aku melihat fitri masih berderai air
mata.
"bapak tidak usah kuatir.luka bapak tidak
parah,mungkin bapak besok sudah bisa
pulang"kata dokter kepadaku sambil merapikan
perlengkapan nya,tak berapa lama 2 orang
wanita mendekatiku,aku tak mengira sebelum
nya,kalau mereka lah yang tidak sengaja
menabrakku.
"pak,,ee,,ma,,maaf pak,aku minta maaf,aku dan
keluarga memohon maaf atas kecelakaan
ini"kata wanita itu kepadaku
"anak saya tidak sengaja menabrak
bapak"lanjut wanita itu sambil menarik tangan
seorang lelaki agar mendekati arah ku,aku
melihat wajah bersalah pada diri anak itu,
"gak apa-apa bu,saya juga salah karena kurang
hati-hati"balasku.
aku melihat wajah tersenyum diantara mereka
semua.
Aku merasa aneh melihat sosok wanita
disampingku,aku melihat wanita itu dan aku
juga menatap fitri secara bergantian,sehingga
beberapa orang juga mengikuti gerakan
ku,kemudian fitri dan wanita itu saling
bertatapan,ya,,,allah mereka sangat mirip
batinku,hanya saja wanita yang disampingku
sudah lebih tua dari fitri,mungkin sebaya
denganku,aku melihat mereka berdua tersenyum
dan suasana diruangan kelas 1 diwarnai canda
tawa.
Keesokan hari nya aku diperbolehkan pulang
kerumah setelah 2 hari lebih aku dirawat di
rumah sakit,keluarga buk halimah bersedia
mengantar ku,bu halimah adalah ibu dari andre
yang menabrakku,aku tidak lagi merasa
kuatir,sebab biaya perobatanku sampai sembuh
telah ditanggung oleh keluarga bu halimah,baik
fitri telah minta izin dari sekolah selama
sminggu untuk membantu merawat ku.
Bu halimah sungguh baik hati,disamping
bertanggung jawab beliau juga membelikan
buah-buahan dan vitamin lain nya,walaupun
mengalami kejadian yang tidak kuharapkan aku
sangat bersyukur karna aku tidak luka parah.
"maaf pak,istri bapak dimana"?kata bu halimah
saat kami tiba dirumah
"istriku sudah lama meninggal bu sejak fitri
anak ku lahir"jawabku. "maaf pak"sambungnya.
"gak apa-apa bu"ujar ku.aku dibaringkan
dikamar,aku melihat rona wajah bu halimah dan
anak nya agak canggung.
"jadi selama ini bapak jadi single parent"?tanya
ibu itu sambil memandang-mandang kondisi
kamar ku.
"ia bu,tapi saya sangat senang merawat dan
membesarkan anakku tanpa beban
sedikitpun"jawabku tersenyum.
"Wah,,aku jadi ir sama bapak"kata bu halimah.
Tiba-tiba bu halimah tercengang memandang
foto usang istriku yang kutempel di almari
pakaian.
I,,iini foto siiapa pak"?tanya bu halimah sambil
berdiri dan menyentuh wajah foto istriku.
"itu foto mamaku tante"jawab fitri sambil
menuangkan teh ke cangkir
"na,,nama nya siiapa"?tanya bu halimah gugup.
"nurlela"jawabku singkat.
Entah kenapa bu halimah menangis dan
mencium foto istriku.dan kemudian bu halimah
mengajak andre anak nya pulang serta
pembantu nya dan minta izin padaku dan fitri
mau pulang,katanya akan kembali lagi.aku dan
fitri merasa keheranan dan saling
berpandangan.
Fitri sangat kuatir pada kondisiku,padahal aku
sudah merasa baikan,namun fitri sangat
bersikeras untuk merawatku sampai sembuh
total.
"pa,,minum obat ya!"kata fitri sambil
meletakkan piring yang kupakai baru makan.
Aku menganggukkan kepala tanda setuju,ada
beberapa obat yang harus kumakan,jumlah nya
mungkin lebih dari enam biji pil serta obat
cair.setelah obat nya habis ku makan fitri
mencium keningku dan membaringkan ku,aku
merasa perut ku mulas,dan obat yang baru
kutelan rasanya mau keluar,
"loh kenapa papa duduk lagi?"tanya fitri saat
aku bangkit
"mau muntah"jawabku sambil memegang
tenggorokanku.aku melihat wajah fitri yang
khawatir.
Tin,,tin,,ada suara klakson mobil diluar.
"bentar ya pa,fitri mau lihat dulu siapa yang
datang"kata fitri.
Tak berapa lama aku melihat bu halimah,andre
dan seorang nenek yang sudah
ubanan.kelihatan kalau mereka itu orang kaya
dari cara berpakaian,aku melihat bu halimah
menenteng amplop map yang tebal.keheranan
ku bertambah nenek yang bersama bu halimah
terus memandang wajah fitri.bu halimah
mengeluarkan isi dari map yang dibawa,aku
melihat ada foto album dan bu halimah
menyerahkan album itu padaku sembari
menggandeng nenek yang merupakan bu
halimah.aku sangat terkejut saat kulihat foto
istriku nurlela bersama keluarga nya,dan yang
lebih mengejutkan ku ketika bu halimah
menerangkan kalau nurlela adalah adik kandung
nya,mereka hanya terpaut selisih dua tahun.aku
memandang bu halimah dan bu halimah
membalas nya dengan anggukan,tak menunggu
lama,kamar tempak ku berbaring berubah
menjadi isak tangis kerinduan,ibu dari bu
halimah yang menjadi mertuaku mencium dan
memelukku,bu halimah juga memeluk fitri,jadi
lah hari itu menjadi momen yang haru bagiku
dan juga bagi keluarga baruku.aku menyalami
andre saat dia memanggilku om.mertuaku yang
namanya bu izah meminta aku untuk
menerangkan semua mulai dari awal.aku
memandang fitri,aku tak sanggup,tapi untuk
mengungkapkan hal yang sebenarnya mungkin
sangat penting bagi fitri dan juga keluarga baru
ku.sekali lagi aku memandang fitri dan meminta
nya untuk mendekatiku serasa aku mau
menyampaikan pesan terakhir.ku genggam
tangan fitri,dan aku mulai bercerita dari awal
pertemuanku dengan almarhumah istriku hingga
menikahinya sampai fitri lahir,aku menceritakan
secara mendetail tanpa ada yang ku
sembunyikan tentang aku dan almarhumah
istriku nurlela.tiba-tiba fitri melepaskan
genggaman tanganku dan berlari menuju
kamarmandi.kami semua mendengar jeritan pilu
dari anakku fitri,aku tak kuasa menahan
tangisku,begitu juga bu halimah yang entah
kenapa memelukku dan menangisiku,tak
ketinggalan juga mertuaku menitikkan air mata
dan mengajak andre untuk membujuk fitri agar
membukakan pintu.aku sangat khawatir selama
sejam fitri berada didalam kamar mandi,bu
halimah menyuruh andre untuk mendobrak pintu
kamar mandi,dan akhir nya pintu kamar mandi
pun terbuka,aku tidak bisa melihat apa yang
terjadi disana selain mendengar isak tangis fitri
yang tersendat-sendat.
Andre membelikan nasi bungkus di warung
ampera tidak jauh dari rumahku untuk makan
kami berlima,malam itu bu halimah mau
menginap dirumahku beserta mertuaku juga
andre.bu halimah yang sekarang kupanggil
kakak ipar tidak tega meninggalkan kami
dengan situasi yang rumit saat fitri mengetahui
bahwa dirinya bukan lah anak kandungku.aku
tau perasaan fitri,mungkin aku sudah terasa
asing baginya,dan aku tidak keberatan jika nanti
nya fitri akan lebih memilih keluarga istriku
dibandingkan tinggal bersama ku.toh juga
nantinya fitri bisa hidup lebih mewah lagi jika
tinggal bersama nenek kandungnya,bhatinku.
Saat makan malam tiba mertuaku tidak
sungkan menyuapin aku,bahkan memberikan
obat untuk kumakan.aku tidak merasakan
malam itu ada fitri yang selalu setia melayaniku
seperti sebelumnya.
Keesokan hari nya aku merasa baikan,aku mulai
bisa berjalan kesana-kemari,aku melihat
senyum dibibir mertuaku,
"dik,,,maaf ya hari ini kami harus pulang,lusa
mungkin kami datang lagi"kata kakak iparku
sambil merapikan ruangan
"gak apa-apa kak,aku sudah sehat
kok"jawabku.
Tiba-tiba fitri menyusun baju nya dalam tas.
"nek,aku ikut ya?"kata fitri
aku dan mertuaku saling berpandangan.aku
menundukkan kepalaku dan menerima semua
keputusan fitri
"loh,,yang nemanin papa kamu siapa cu?"tanya
mertuaku pada fitri,
fitri tidak menjawab,bakan dia minta tolong
pada andre untuk membawa tas nya ke
mobil.aku menganggukkan kepala pada kakak
iparku tanda aku setuju.sebelum pamit kakak
iparku halimah memelukku juga mertuaku.
Kini tinggal lah aku sendiri,aku tidak sempat
dimana mertuaku tinggal,aku kembali merasa
kesepian,tapi biarlah pikirku,aku yakin kakak
iparku pasti memeberikan yang terbaik buat
fitri,aku teringat orang tua ku,aku merasa
berdosa kepada mereka,aku juga tidak tau
sedikitpun kabar dari mereka,ohhh aku rindu
orang tuaku,aku rindu kampung halaman
ku,tiba-tiba terlintas dipikiranku untuk pulang
kekampung.maka aku merencanakan segala
sesuatu buat masa depanku,juga masa depan
fitri anakku,
seminggu kemudian aku mendapat kabar dari
kakak iparku kalau fitri telah pindah sekolah ke
tempat yang lebih baik,mendengar nya aku
sangat senang,siang nya aku mendatangi kantor
asuransi dimana fitri dulu aku masukkan ke
asuransi pendidikan,selama ini aku sangat rajin
menyetor iuran perbulan nya,maksud
kedatanganku aku ingin mencairkan dana yang
telah ku depositokan selama ini sejak fitri
berusia tiga tahun lebih,berarti lebih dari
14tahun,dengan prosedur dan embel-embel
yang rumit akhir nya aku mendapatkan dana
segar sebesar 25juta lebih,aku sangat senang
memiliki uang yang banyak,bahkan rumah ku
yang kubeli dengan cara mencicil ku jual,tak
sampai sebulan aku menunggu akhirnya
rumahku ada yang membeli dengan harga
30jt,aku menemui kak halimah dan kami bicara
panjang lebar tentang fitri,dengan berat hati kak
halimah menyetujui permintaan ku,dimana aku
menyerahkan semua uang ku kepada fitri,aku
hanya menyisahkan 2juta buat bekal ku,dan aku
juga menitipkan surat buat fitri,aku tau
keputusan ku ini sangat tergesa-gesa,tapi ini
yang terbaik buatku,juga buat fitri.
Hampir 20tahun aku tidak lagi mengenal tempat
tinggal orang tuaku,bahkan tidak banyak yang
kukenal lagi,aku bingung dengan bangunan-
bangunan yang berjejer,aku seperti anak
perantau yang baru singgah disebuah kota
perantauan,aku memasuki jalan yang ku ingat
dulu adalah rumahku,bahkan sekolahku yang
dulu terbuat dari papan sekarang sudah
bangunan bertingkat,lengkap dengan workshop
nya,bahkan sungai yang sering tempat ku mandi
telah berubah drastis,dulu air nya jernih
sekarang berubah coklat dan berbuih akibat
limbah masyarakat.tak ada kenangan yang
melekat dibenakku akibat perubahan
lingkunganku dulu dimana aku
dibesarkan,dimana rumahku??itulah pertanyaan
yang ada diotakku,aku mendatangi mesjid yang
dulu sering kudatangi saat mau sembayang,aku
bertanya pada ustadz yang kebetulan ada di
mesjid,menurut keterangan beliau bahwa orang
tuaku 5tahun yang lalu telah pindah ke
kalimantan dan telah menjual rumah juga
sawah yang pernah kami kelolah dulu
bersama,aku sangat terpukul dan menyalahkan
diriku sendiri,aku telah berdosa kepada orang
tuaku,aku berlutut seketika itu dan memohon
ampun.
Aku berjalan selama berjam-jam tanpa arah
mengelilingi tempat kelahiranku,dan merenungi
nasibku,sampai tak sadar aku menaiki bis
tujuan kota medan,aku tak menghiraukan kernek
bis yang menanyakan arah tujuanku,aku
memberikan ongkos ku pecahan 20rb rupiah
sebanyak dua lembar,sampai aku terlelap
didalam bis.sampai diterminal amplas baru aku
terbangun karna mendengar suara keras dari
para penjual jalanan,aku turun dan memanggil
ojek,dengan naik ojek aku bebas melihat
suasana kota medan,aku menyuruh tukang ojek
agar mengantarku ke bengkel mobil yang
besar,aku yakin dengan keahlianku aku akan
diterima bekerja sebagai montir.
0 komentar: