Aku dan Mama
Gimana, Bud, mamah ga bohongkan”?
Tanya mamaku. “mah Budi tadi hanya
bercanda, kenapa mamah melakukan
ini buat budi” sahutku agar jangan
sampai mamaku mempunyai prasangka
yang macam-macam terhadapku. “loh
kan mamah tadi udah bilang, asal kamu
senang apapun akan coba mama
lakukan di hari ultah kamu ini” jawab
mamaku akupun segera menghampiri
mamaku dan merebahkan kepalaku di
dadanya yang pada saat itu posisi
mamaku sedang tidur terlentang. Aku
masih belum berani memegang dada
mamaku dengan tanganku, karena takut
dia marah, tangan kananku hanya
mengelus-elus bagian pinggang dan
perutnya saja. Tapi karena kepalaku
sudah ada di dada mamahku, akupun
dengan sedikit jahil mengeluarkan
lidahku untuk menjilat bh mamahku
yang masih menutupi kedua susunya,
mamaku tidak sadar karena sedang
mengusap-usap kepalaku, aku semakin
terangsang dan kontolku sudah semakin
mengeras.
“mah, Budi pengen nyusu ama mamah
donk” pintaku mamaku tersentak kaget
mendengar permintaanku itu “Iih…Bud,
kamu itu aneh-aneh aja deh, umur
mama kan udah segini, mana bisa
ngehasilin susu lagi, sudah ah kamu
jangan macam-macam” kata mamaku
dengan nada sedikit emosi “ayolah mah,
Budi kan Cuma mau merasakan gimana
rasanya nyusu ama mamah, soalnya
waktu Budi masih bayi kan belum bisa
mengerti bagaimana rasanya” pintaku
“sudah ah Bud, tidak usah, kamu ini
aneh-aneh aja” “Ayo donk, mah, please”
pintaku dengan wajah memelas kepada
mamaku mamaku asalnya terus
menolak, namun karena merasa mulai
iba padaku, akhirnya… “Baiklah, mama
ijinkan kamu menyusu ama mamah,
tapi, Cuma sebentar aja ya” pinta
mamaku. Lalu kemudian aku
mengambil kain, dan dengan tiba-tiba
mengangkat kedua tangan mamahku,
dan berusaha mengikat kedua tangan
mamaku di jeruji kayu yang ada di
ranjangku. “Eeh…Bud, kamu ini apa-
apaan si, jangan aneh-aneh deh” sahut
mamaku “mah, ini biar aliran nafas
mamah tetap lancar ketika aku nanti
menyusu” kataku sambil mencari alasan
“tapikan ga perlu sampai diikat begini”
sahut mamahku, sambil berusaha
menurunkan kembali tangannya,
namun karena tenagaku lebih besar,
akhirnya kedua tangan mamahku
berhasil kuikatkan ke jeruji kayu itu.
Aku yakin, jika mamahku tahu tujuanku
yang sebenarnya, pasti dia akan
memberontak dan memberikan
perlawanan. Makanya supaya
mamahku nanti tidak memberontak aku
berusaha mengikat kedua tangan
mamahku.lalu aku mulai menaiki tubuh
mamahku dan dari posisi itu mulai
mengelus dan mengusap kedua
payudara mamahku, dan kemudian
meremas-remasnya.
“ahh, Bud, kamu ini mau nyusu atau ga
sih” sahut ibuku “Tenang donk mah,
budi ka Cuma mau mengeraskan dada
mamah dulu, baru nanti budi nyusu”
sahutku sambil kudekatkan wajahku ke
ibuku, lalu mulai mencium pipi
mamahku sambil kedua tanganku
meremas-remas sepasang bukit
kembarnya yang masih tertutup dengan
bh. Kuteruskan ciumanku ke atas
mendekati kupingnya, disitu lidahku
mulai menjilat-jilat kuping mamahku,
dan menciumnya.
“akh…Bud, sudah ah, geli Bud, kamu ini
nakal banget sih” sahut mamaku. Aku
mulai yakin kalau bagian sensitive dari
mamaku adalah di telinganya, apalagi
ketika mulutku mulai mentusuri bagian
belakang telinganya sambil tetap
kujilat. “ahhh…. Geli Bud, sudah
lepaskan mama Bud” sahut ibuku
sambil pinggangnya mengangkat
tubuhnya sendiri untuk menahan rasa
geli. Lalu aku turun dari tubuh ibuku
dan duduk di sampingnya, dan aku
mulai mencium kedua dada mamahku.
Kucium, kujilat dan kuhisap dada
mamahku yang masih tertutup bhnya
kanan dan kiri, tangan kananku
mengusap-usap bagian perutnya, lalu
karena sudah birahi, aku mulai
meneruskan usapan tanganku ke
bawah, dan mengusap bagian tengah
selangkangannya yang masih tertutup
cd. “Ukh…Bud, kamu kan Cuma ingin
menyusu, jangan sentuh daerah itu Bud,
lepaskan tanganmu” pinta mamaku
sambil mencoba berontak dengan
menggerakkan badannyya ke kanan
dan kiri. Lalu setelah sekian lama
kuelus, aku mulai merasakan bagian
tengah di selangkangannya mulai
membasahi celana dalamnya, lalu
akupun semakin berani dan
memasukkan lenganku seluruhnya ke
dalam celana dalam mamahku, dan
kucoba mmencari lubang memeknya,
dan mulai mengocok bagian dalam
memek mamaku dengan tiga jariku.
“akhhh….Bud, nghhhh…. berhenti, Bud,
janganhhhh….ukh….ummhhh” desah
mamaku. “Ssttt, mah, diam jangan
berisik, bukannya tadi mama janji
bakal menuhin semua permintaan
Budi” kataku.
Akhirnya mamaku hanya bisa pasrah
setelah mendengar kata-kataku, sambil
terus mendesah mengikuti kocokan
tanganku di dalam vaginanya. “crkkk..
crekkk… crt…. crok….crkkkk…, ternyata
kocokan tanganku di dalam vaginanya
membuat memekya mengeluarkan
banyak cairan, bahkah cairan tersebut
sudah membasahi hampir seluruh
bagian depan celana dalamnya.
mmmmhhh…… nghh….. ehhhhhh...
ukhh….sudah bud…mama mulai ga ta…
hanhh… akhhh….” Desah mamaku,
tangan kiriku mencoba untuk
memelorotkan cd mamaku agar tangan
kananku lebih leluasa mengocok bagian
dalam memeknya, setelah itu kembali
tangan kiriku meremas-remas dadanya
sambil terus tangan kananku mengocok
vagina mamaku
“akkhhh..yahhhhh.mmhhh…ohhhh….
bud, mama udah ga kuat lagi,Bud,
ahhhh….uoooooohhhhh….” teriak
mamaku disertai dengan cipratan air
yang deras dari dalam vagina mamaku
sampai berkali-kali. Crttttt…..
cretttt…..crottttt…….cretttt…. crukkkkk,
cipratan air orgasme itu membasahi
benda-benda yang ada di sekelilingnya,
baik tembok, buku kuliahku, baju yang
kupakai, serta tak luput mukaku pun
terkena siraman air tersebut tak
kusangka walaupun mamaku tidak
begitu menyukai seks,namun dalam
kenyataannya, mamaku mempunyai
birahi seks yang luar biasa. Kulihat
mamaku terkulai lemas di kasurku,
kemudian aku beranjak dari kasurku,
mematikan kipas angin yang ada di
dalam kosku, sehingga kosku terasa
sangat panas. Aku mulai membuka baju
dan celanaku, dan hanya menyisakan
cd ku saja dan kemudian menghampiri
mamaku yang masih terkulai dengan
lemas di kasur, dengan nafasnya yang
masih tersenggal-senggal, dan tangan
yang masih terikat di jeruji kayu
ranjangku.
Aku mulai kembali menciumi bibir
mamaku kemudian pipinya, dan terus
ke telinganya, mamaku mulai berusaha
menghindar dari ciuman bibirku, dan
mulai menatapku. “Bud, tolong lepas
ikatan di tangan mama ini, tangan
mama sudah mulai keram nih” sahut
mamaku aku terdiam sejenak, karena
aku takut ketika membuka ikatan
mamaku, dia akan langsung memukulku
akibat perbuatanku tadi, “Bud, mama
janji ga bakal marah n mukul kamu,
kan mama udah janji buat menuhin
segala permintaan kamu satu hari ini”
kata mamaku seolah dapat membaca
apa yang ada di pikiranku.
Akupun tanpa ragu mulai melepaskan
ikatan di tangan mamaku, dan setelah
ikatannya kubuka, mamaku langsung
merangkulku sambil merebahkan
dirinya kembali di ranjang sehingga
tubuhku menindih tubuh mamaku dan
kedua kaki mamaku disilangkan ke
belakang pantatku seolah ingin
mengunciku agar tidak lepas dari
genggamanya, dan mulai mencium
bibirku, akupun tidak tinggal diam dan
membalas ciuman mamaku dengan
ganas, kumasukkan lidahku ke dalam
mulut mamaku dan kujilat lidahnya di
dalam mulutnya dan tidak ketinggalan
juga kujilat rongga-rongga mulut
mamaku. Lalu kulepaskan ciumanku
dari bibirnya dan kujilati bibir mamaku
dengan lidahku, sambil kujilati, kuhisap
bibir bagian bawah mamaku sampai
masuk terhiasap ke mulutku, lalu
kukeluarkan kembali dan kuhisap bibir
bagian atasnya kali ini.
“mmmmhhh…nghhhh..uemhhh..emhhh
kamu nakal sekali sayang” kata
mamaku di tengah desahan akibat
permainan bibirku di sekitar mulutnya
“tenang mah, ini baru pemanasan
belum serius. Hari ini budi akan
membuat mama puas atas service budi”
kataku. Ketika itu jam sudah
menunjukkan pukul 01.30 pagi, tak
terasa sudah 1 setengah jam aku
“mempermainkan” mamaku. Lalu aku
mulai melepaskan bh mamaku yang
sedari tadi belum sempat kulepas,
sehingga kini mamaku benar-benar
telanjang tanpa menyisakan sehelai
kainpun di tubuhnya.
Aku benar-benar terpesona melihat
tubuh mamaku, sangat indah dan
terawat, nafsuku semakin memuncak,
dan aku langsung menghisap putting
susu mamaku yang sedari tadi sudah
mengeras. Kujilat, kuremas, dan
kuhisap susu kanan mamaku dengan
mulutku, dan tangan kiriku meremas-
remas susu kanannya, sedangkan
tangan kananku kembali bermain-main
di bagian memeknya. Tubuh mamaku
menggeliat-geliat menahan rangsangan
dengan tangan kanannya mencengkram
bantal di sebelahnya dan tangan
kirinya mengelus-elus kepalaku.
“ahh…emhhh…ohhhh….nik..matt…ah
h….akhhh…geli…kamu nakal ba..nget
bud, ka..ahmu anak mama yang paling
nakal Bud…akh…”desah mamaku.
Kuteruskan ciumanku ke bawah
menelusuri bagian perutnya, dan
kucium pusernya, kucium dan kujilati
bagian tersebut, setelah itu aku
meneruskannya ke bagian bawah lagi.
Kucium bulu jembut mamaku yang
sangat lebat, karena mungkin jarang
dicukur. Kucium, kujilat dan kuhisap
bulu-bulu jembut mamaku ke dalam
mulutku.Tubuh mamaku semakin
menggeliat-geliat tidak keruan.
“ahhhh…ohh….yeah…aohhh….mmmhhh
hh…Bud…geli…..akhh…Budi….sudah
Bud, mamah geli bangethh..ukhhh…
ahh…”desah mamaku. Kulihat tubuh
mamaku sudah mandi dengan keringat,
hamper seluruh bagian tubunya basah
oleh keringat akibat suhu yang sedikit
panas di kamarku karena aku
mematikan kipas anginku. Kuteruskan
ciumanku ke liang memeknya.
Kulebarkan bibir vagina mamaku
dengan kedua jempolku, sehingga
terlihatlah olehku bagian dalam
memeknya, dan kumasukkan mulutku
sedalam-dalamnya ke memek mamahku
yang sudah kulebarkan lobangnya
dengan kedua jempolku. Kujilat,
kuhisap, dan kugigit bagian dalam
vaginanya, bahkan daging-daging kecil
di dalam memek mamahku pun tak
luput dari keganasan mulutku.
“akhhh….mhhh…yahh….oh..geli…au
hh….ahhh….shitttt….ohhh…emhh…. gila
kamu Bud.. ukhh…”mamaku semakin
mendesah dengan keras, dan cairan di
memek mamahku pun semakin banyak,
bahkan ada yang masuk dan tertelan
oleh mulutku, namun aku tak perduli,
bahkan gerakan mulutku semakin
mengganas di dalam vagina mamahku.
“ahh…Bud..Budi…emhhh…yeah….uhh …
Bud..mama udah mau keluar Bud… ah…
Budi…. Bud…. ahhhhhhhhhh” mamaku
mengerang dan mencapai orgasmenya
yang kedua kalinya. Cairan memeknya
menyemprot, dan membasahi mulut
dan kepalaku. Kulihat mamaku benar-
benar sudah terkulai lemas, tapi nafsu
liar yang ada di dalam diriku masih
terus bergejolak.
Aku bahkan kini tidak memperdulikan
mamahku yang sudah terkulai lemas.
Kubuka cd ku, dan kontolku yang sudah
mengeras semenjak tadi kuelus-eluskan
di pipi mamahku. Dalam keadaan yang
masih lemas mamahku berusaha untuk
menghindari elusan kontolku di
wajahnya. “emhhh..Bud..apa-apaan
kamu…sudah hentikan Bud” sahut
mamahku sambil berusaha
menghindari elusan kontolku. “Ayo
mah, jilat kontol Budi” sahutku “Engga
bud, jangan begini Bud”!!! “Cepat jilaat”
teriakku dengan nada emosi ke mamaku
sambil menjambak rambutnya
Akhirnya melihat emosiku yang naik,
mamakupun hanya bisa pasrah dan
sambil menangis mamaku mulai
menjilati kontolku yang sudah tegang
dan keras. “bagus mah, jilat terus….
teruss… akhhh yeah…sekarang hisap
pake mulut mamah, cepat” sahutku
yang sudah dihinggapi nafsu yang luar
biasa. Mamaku pun kemudian mulai
menghisap kontolku ke dalam mulutnya
dengan mata terpejam dan diikuti isak
tangisnya. Akupun menjambak
rambutnya dan mendorongnya ke
depan, sehingga kontolku semakin
masuk lebih dalam ke mulutnya, lalu
kutarik, dan kudorong kembali,
sehingga mamaku mengeluar dan
memasukkan kembali kontolku ke
mulutnya secara berulang-ulang. “Ayo
mah, jangan Cuma dimasukkan kemulut
saja, hisap donk”! Kataku mamahku
hanya bisa menuruti kata-kataku dan
sekarang terasa hisapan mulut
mamahku pada kontolku yang ada di
dalam mulutnya.
Taklama kemudian aku mengeluarkan
kontolku yang sudah banjir dengan air
liur mamahku, dan mulai menggesek-
gesekkan kontolku di lapisan luar
lobang memeknya yang masih basah
oleh air orgasmenya. Melihat hal itu
mamaku langsung mencoba mendorong
badanku.
“Bud, jangan Bud, jangan dimasukkan”!!
pinta mamaku, namun aku masih terus
menggesek-gesekkan kontolku di lapisan
luar memeknya. “Bud, mamah mohon
sama kamu, Bud,jangan Bud, aku ini
mamamu, mama mau ngelakuin apapun
asal jangan kamu masukkan kontolmu
itu ke anu mamah, tolong bud, jangan
perkosa mamah”! pinta mamaku sambil
menangis, namun ketika mamaku masih
mencoba berusaha menyadarkanku
tiba-tiba…”Akhhhhh…..”teriak mamaku.
Bleezzz, kontolku tanpa ada rasa ampun
langsung menghujam lobang memek
mamahku, dan ternyata lobang memek
mamahku sangat sempit, mungkin
karena sudah lama jarang dipakai,
sehingga kontolku hanya masuk
setengah saja, dimana di bagian tengah
kontolku seperti menabrak dinding, lalu
aku mencoba mengeluarkannya dan
menghujamkannya kembali dengan
sekuat tenaga ke dalam memek
mamahku.
“akh…bajingan kamu Bud,
ahhh..setan…hentikan…akhhh..” sahut
ibuku setelah lama kuhujam-hujamkan
kontolku akhirnya pada hujaman yang
kesekian kalinya dinding memek
mamahku pun yang dari tadi ditahan
oleh mamahku akhirnya jebol juga, dan
kontolku masuk seluruhnya ke lobang
memek mamahku, da dari situ kupompa
lobang memek mamahku itu dengan
gerakan yang semakin lama semakin
cepat. “ah…. ah…ukh..ah…hah…
hentikan Bud…Ukh….emhhh..akhh…
tidaaaaaa kkkk”teriak mamaku ketika
mencapai puncak orgasme untuk ke tiga
kalinya. Dan setelah lama kupompa
dengan cepat, aku merasakan ada
sesuatu yang ingin meledak di ujung
penisku.
“Eh…yeah…bentar lagi mah…bentar
lagi…Budi udah mau keluar….akh…
yeah…..aku mau keluar” kataku sambil
cepat-cepat ku keluarkan kontolku, dan
croootttt… crotttt…. crotttt… crottt… air
maniku kutumpahkan di wajah
mamahku, dan kupinta mamaku untuk
membersihkan air mani yang
menempel di kontolku dengan
mulutnya, sehingga kumasukkan
kembali kontolku ke mulutnya, dan
setelah mengeluarkannya akupun
tertelungkup lemas, kulihat seluruh
badan mamahku sudah mandi keringat,
begitupun dengan aku.
Kulihat jam menunjukkan pukul 03.40.
itu berarti sudah 3 jam setengah aku
mengentot dengan mamahku.
Sepanjang malam itu mamaku hanya
bisa menangis melihat apa yang telah
dilakukan olehku terhadapnya.
Pagi harinya, saat aku mulai membuka
mataku, kulihat mamaku sudah mandi,
dan mengenakan pakaian dan duduk
termenung di pinggir ranjang, mungkin
masih memikirkan tindakan yang
dilakukan olehku semalam tadi, kulihat
air matanya sedikit menetes di pipinya.
Lalu kuhampiri mamaku dan kupeluk
dia dari belakang, sambil meminta maaf
atas perlakuanku semalam
terhadapnya. “mah, maafin Budi
semalam ya, Budi bener-bener nyesel
udah ngelakuin itu sama mama, please
maafin Budi ya” kataku “Sudahlah Bud,
toh mama juga udah berjanji mau
melakukan apapun untukmu di hari
ultah kamu ini, Happy birthday ya
sayang” sahut mamaku sambil
menyenderkan kepalanya ke dadaku.
Tadinya aku sempat khawatir, kalau-
kalau mamaku marah dan tidak akan
memaafkanku, tapi setelah mamaku
berkata seperti tadi dan menyenderkan
kepalanya di dadaku, akupun sedikit
lega. Dalam keadaan itu aku mulai
membelai-belai rambut mamaku
dengan tanganku, sambil terus memeluk
mamaku.
“semalam mama hebat banget” sahutku
“budi bener-bener kaget, ternyata
gairah seks mamah masih luar biasa”
kataku mamaku hanya diam ketika
mendengar hal itu, dan ia mulai
menceritakan pengalaman hidupnya,
mengapa ia sangat kurang menyukai
seks, karena ketika mamaku masih
menginjak sma, ada seorang teman
dekatnya diperkosa oleh teman-teman
di kelasnya, dan karena pada saat itu
mamaku sedang mengintip, mamaku
sangat trauma melihat kejadian itu.
Dan sejak saat itu, mamaku mulai
membenci yang namanya seks, baginya
seks sangat identik dengan kekerasan.
Sedangkan ketika melakukan seks
dengan ayahku, dia tidak pernah bisa
menikmatinya, karena selain dihantui
trauma masa lalu, ayahku sangat
monoton dalam melakukan hubungan
seks, sehingga ketika berumur 30,
mamaku sudah malas melakukan
hubungan seks dengan papaku, dengan
alasan tubuhnya selalu sakit ketika
melakukan hubungan seks, dan ayahku
hanya bisa menuruti ibuku. Jadi kalau
dihitung-hitung sudah 10 tahun lebih
mamaku tidak melakukan hubungan
seks, dan menurut mamaku baru kali
ini dia mencapai puncak orgasme yang
begitu tinggi.
“kamu juga tadi hebat, saying” kata
mamaku “nah, sekarang mamah harus
bisa melupakan trauma masa lalu yang
buruk itu, sekarang terbuktikan kalau
gairah seks mama begitu hebat, mama
ga kalah dengan wanita yang masih
muda” kataku. Mendengar hal itu
mamaku hanya sedikit tersenyum saja,
dan kemudian kudekati wajah ibuku
dan kucium bibir mamaku yang kecil
dan tipis itu. Ternyata kali ini mamaku
tidak berontak, dan malah membalas
ciumanku itu. Kukeluarkan lidahku,
dan mamakupun mengeluarkan
lidahnya mengikuti gerakanku, dan
lidah kamipun saling bertautan sambil
tanganku mulai melepaskan pakaian
mamaku, sehingga dalam waktu singkat
mamaku sudah telanjang kembali, dan
melihat kontolku yang sudah kembali
menegang, mamaku mulai berlutut di
hadapanku, memegang kontolku, dan
hup…..dalam sekejap, kontolku sudah
dihisap, dan dikulum dalam mulutnya.
Kulihat kuluman mamaku sudah
semakin mahir dan mulai terbiasa
dibanding dengan ketika pertama kali
mengulumnya tadi. Sambil terus
mengulum, kubelai dan kuelus mamaku.
“ah, mama makin lama benar-benar
makin hebat, terus mah… terus…
ah….”sahutku. Akupun benar-benar
sangat menikmati permainan mamaku
itu. Setelah 10 menit berlangsung,
kukeluarkan kontolku dalam mulut
mamaku, kusuruh mamaku duduk di
pinggir ranjang, lalu kubuka
selangkangannya lebar-lebar, kemudian
kujilat bagian tengah memeknya.
“akh…mmhhhhhh….uhhh….shhh…geli …
bud…ah…ah….ah….mmhhh….nikmat…
…aoh….”desah mamaku di pagi
itu.kembali bagian dalam vaginanya
sudah mulai basah oleh cairan di dalam
memeknya. “Mmhh…uhh….akhhhh…
Bud….Budi….. ohh…emhh..... nikmat
Bud…..ahhhh! desah mamaku, akupun
melepaskan jilatan dan ciuman di
memek mamaku yang sudah merah
akibat dari hisapan-hisapan mulutku di
memeknya. Lalu kugesek-gesekkan
kontolku yang sudah menegang di bibir
vaginanya. ahhhhh…. mmmhhhh…. oh…
emhh…! mamaku semakin mendesah
sambil menggeliat-geliatkan badannya
yang sudah dibanjiri dengan keringat,
lalu setelah beberapa lama kontolku
kugesek di bibir vaginanya, akupun
mulai memasukkan kontolku ke memek
mamaku. Bless…bless… kali ini kontolku
lebih lancar untuk keluar masuk lobang
memeknya, dibanding ketika pertama
kali aku memasukkannya.
“ah…ah…ohh…emhh….nikmat…ah…ter
us…terus Bud….!desah mamaku sambil
terus menggeliat-geliatkan badannya.
Lama kelamaan kupercepat pompaan
kontolku di memeknya. “Ahhh..oh…
akhh….emhhh…..terus Bud…terus…
Bud…akh..mama mau keluar Bud….!
Desah mamaku. “sabar ma, Budi juga
udah mau nih…tahan bentar lagi ya
mah! Sahutku sambil mempercepat
pompaanku. “Bud…. akh…. ohh…..
emhhh….. ahhh… Bud…. Budi....
ahhhh…mama udah ga tahan lagi
Bud….ahhhh….auhhhhhhhhh! teriak
mamaku ketika sudah mencapai
orgasme. Kali ini akupun mulai merasa
ada yang mau keluar dari penisku.
“oh…ah…mah….oh…Budi mau keluar
mah…ah…buka mulut mama sekarang!
Sahutku, sambil kulepaskan pompaan
kontolku dari memek mamaku dan
langsung kumasukkan ke dalam mulut
mamaku dan crot…crot…crot…
crot….kutumpahk an seluruh spermaku
di dalam mulut mamaku.
“Umhhh….mmhhhh…emhhh….uhuk…”
mamaku mulai kewalahan menerima
limpahan sperma di mulutnya dan
mulai tersedak. Sebagian besar
spermaku yang ada di mulutnya
tertelan oleh mamaku, sedangkan
sperma yang masih tersisa di mulutnya
dikeluarkan bersamaan dengan air
liurnya. Akupun benar-benar sangat
terpana melihat kejadian itu.
0 komentar: