Anakku Bukan Anakku (4)


Aku menaiki bus ALS jurusan palembang,aku
tidak mempunyai rencana sedikit pun kemana
aku akan pergi,rasa malu memaksa ku keluar
dari kota pekanbaru dengan berat hati.aku malu
pada diriku sendiri,pada fitri,entah apa alasan
yang harus kuberikan jika fitri mengetahui nya.
Aku duduk dikursi paling depan dibelakang pak
supir,kupandangi jalan dan juga kendaraan yang
lalu-lalang,membuat pikiranku semakin
gundah,tak terasa 1jam sudah aku dlm
perjalanan,tiba-tiba hp pemberian kak halimah
berdering,kuperhatikan dilayar hp ada panggilan
nomor tanpa nama.
Dengan ragu kujawab panggilan itu.
"halo"kataku singkat.
"dit,ini aku halimah,kamu sekarang
dimana?"tanya kak halimah dari seberang
telepon dengan nada suara seperti hidung
tersumbat.
"aku sekarang lagi dalam perjalanan kak,dalam
bus"jawabku jujur
"jangan dit!!jangan,kamu jangan pergi
dulu"perintah kak halimah.
"ta,,tapi aku sudah jauh kak"jawabku
menjelaskan.
"dit,hentikan bus nya!atau aku akan bunuh
diri"kata kak halimah sambil mengancam ku,
aku heran dan juga khawatir mendengar nya.
"pakk!!pakk,,,stoop ppak!!kataku pada supir
yang ada didepan ku sambil memegang hp
ditelingaku.
Bus pun berhenti,
"aku disini aja pak"kataku pada supir dan
menenteng tas ku turun dari bus,dan tidak
meminta sisa ongkos ku yang kuberikan full
diloket.
"majuu"teriak sang kernek bus pergi
meninggalkan ku di pinggir jalan,tanpa ada
rumah,disekitarku kulihat hanya pohon sawit
dimana-mana.
"aku sudah turun kak"kataku ditelpon.
"makasih dit"jawab kak halimah.
"jadi aku harus gimana lagi kak?"tanyaku
pasrah.
"balik lagi dit,nanti tunggu di terminal"jawab
kak halimah.
"baik lah"jawab ku dan kumatikan telepon nya.
Aku menumpang mobil tangki cpo yang tak
berapa lama lewat menuju pekanbaru,dan
mengantarku kembali kekota pekanbaru namun
tidak sampai terminal,aku harus naik bis kota
agar sampai ke terminal,
"kak,aku uda sampai terminal"kata ku saat
kuhubungi kak halimah melalui handphone.
"5 menit lagi aku sampai dit,masih macet
dilampu merah"jawab kak halimah.
Aku menunggu kak halimah sambil ngopi di
warung depan terminal,agar aku bisa melihat
mobil kak halimah,tak berapa lama kak halimah
tiba dan aku memanggilnya dengan
melambaikan tangan.aku melihat rona bahagia
diwajah kak halimah,dan juga gerakan tangan
nya seakan mau memelukku saat kami
berhadapan,aku tau kak halimah canggung atau
sungkan karna dikeramaian.
"masuk dit"kata kak halimah.
"kita mau kemana kak?"tanyaku
"aku juga bingung dit"jawab kak halimah sambil
menjalankan mobil nya.
Hampir 10 menit aku dan kak halimah
terdiam,kami larut dalam pikiran masing-
masing,tiba-tiba kami sudah sampai disebuah
hotel.
"dit,,untuk sementara kamu tinggal dihotel dulu
ya"kata kak halimah seperti memikirkan
sesuatu.
Saat itu aku bingung,dan juga tidak tau apa
mau nya kak halimah.aku menuruti kemauan
kak halimah untuk sementara,
"dit,kamu tunggu dimobil ya?"kata kak halimah
meninggalkan ku,
setelah lebih 10 menit kak halimah pun kembali.
"ini kunci nya dit,no 56 lantai 3"kata kak
halimah lalu menyerahkan sebuah kunci kamar.
Aku menerimanya dan membuka pintu mobil.
"jangan sekarang dit!"kata kak halimah.
"loh,maksud nya gmn sih kak?"tanyaku.
Kak halimah menarik nafas
"aku mau ngomong sama mu dit"kata kak
halimah lirih,.
"ngomong aja kak"jawab ku
"suasana nya kurang pas dit"lanjut kak
halimah.
Lalu menghidupkan kembali mobil nya,kak
halimah membawaku entah kemana,lalu
memberhentikan ku disuatu tempat,
"dit,,mm,,nanti kamu kehotel tadi ya,naik taksi
aja dari sini!"kata kak halimah.
Aku makin bingung dibuat nya,dan aku menuruti
saja perkataan nya,daripada aku makin bingung
pikir ku,
aku memanggil taxi dan meninggalkan kak
halimah sambil melambaikan tanganku,
keesokan pagi nya kak halimah datang
menemuiku dikamar hotel.kak halimah mungkin
bolos karna kak halimah datang dengan
memakai baju dinas kerjanya
"nih ada nasi goreng dit"kata kak halimah dan
meletakkan plastik berisi kotak.
"makasih kak"jawabku sambil membuka kotak
berisi nasi goreng.
"kok 1?"tanyaku.
"tadi aku sudah sarapan dirumah"jawab kak
halimah.
"oh,,gimana kabar ibu?"tanyaku sambil menatap
mata kak halimah.
Lalu kak halimah memalingkan wajah nya.
"kenapa kamu ceroboh gitu dit!"tanya kak
halimah sambil berjalan kearah jendela.
"memang nya kalau aku minta baik-baik,apa
kakak memberikannya?"jawabku menyelidikinya
"minta apa?"jawab kak halimah menatap
mataku.
aku malu berterus terang menjawab nya.
"sedari dulu aku ingin menceraikan suamiku,tapi
aku takut dit,gajiku tidak cukup menafkahi
andre dan ibu"kata kak halimah lalu duduk
ditepi ranjang membelakangiku.
Suami ku menikah lagi atas izin ku dimana
suamiku harus menafkahi kami dan juga
memberikan pasilitas mewah"lanjut kak
halimah.
"atau,,kami bercerai dan andre ikut
suamiku"kata kak halimah menitikkan air mata.
"alasan nya apa kak,kok cerai?"tanyaku.
Lalu kak halimah menceritakan semua peristiwa
yang terjadi pada biduk rumah tangga
nya.dimana suami kak halimah yang mata
keranjang terlanjur menghamili seorang siswi
SMA,sungguh memilukan,

Ternyata status perkawinan kak halimah dengan
suaminya juga dikarenakan hal yang sama,dulu
kak halimah hanya kawin sirih dengan
suaminya,
ada rasa iba mendengar keluh-kesah kak
halimah,
"dit,,aku sejak awal aku melihat mu ada rasa
simpati dan suka"kata kak halimah tiba-tiba.
"entah mengapa benih cinta itu lahir
untukmu"sambung kak halimah.
"sejak kamu mencium bibir ku,aku merasakan
ciuman yang sesungguh nya,dan aku tidak
marah dit waktu kamu dikamar ku sedang
itu,meskipun ada sedikit rasa malu juga harga
diriku yang seakan kamu permainkan,lanjut kak
halimah menatap ku.
"aku minta maaf kak"kataku sambil meletakkan
kotak nasi goreng yang tidak lagi kumakan.
"dit,,mengapa kamu tidak menikah lagi?"tanya
kak halimah
"aku masih mencintai almarhumah"jawab ku
agak serius.
"berarti kamu tidak akan mencintaiku kan
dit"tanya kak halimah tabah.
"kemaren aku bilang mencintai mu,aku
mengatakan nya dengan tidak sengaja dit,,karna
aku,,aku tidak mau kamu pergi dari
rumah"sambung kak halimah.
Aku menatap cermin yang ada dimeja,aku
melihat wajahku,apa yang istimewah pada
diriku bhatinku.aku tidak pantas buat kak
halimah,seandainya dia tau
kelakuanku,perbuatanku pada fitri selama ini
mungkin kak halimah tak akan sudi melihatku.
"dit,mau kah kamu jadi sahabat ku!"pinta kak
halimah.
"kita sudah lebih dari sahabat kak,bahkan kita
ini ada ikatan keluarga"jawabku sambil
menatap mata kak halimah yang sayu.
Kak halimah mendekati ku dengan senyuman
dan bersandar dibahuku.
"tapi jangan larang aku mencintaimu dit"kata
kak halimah.
Aku terdiam,hanyut dalam lamunan ku,aku tak
bisa berbohong pada diriku sendiri,aku tidak
bisa memungkiri kalau bayangan fitri tak
tergantikan,hatiku hanya milik fitri,kak halimah
aku menghormatinya juga menyukainya karna
kebaikannya dan menghargai nya sebagai kakak
ipar ku,aku ingin memberi sedikit cinta tapi aku
tidak punya,
"dit,,aku pergi dulu,nanti sore aku kemari
lagi"kata kak halimah menyadarkanku dari
lamunan.
"iya kak,makasih sarapan nya"jawabku.aku
mengantar nya sampai pintu,
"dit"kata kak halimah menatap mataku.lalu kak
halimah memelukku penuh kasih sayang.
"hati-hati kak"kataku sambil melambaikan
tangan saat kak halimah akan pergi.
Sore hari nya,kak halimah datang lagi dengan
membawa buah-buah an,terlihat jelas diwajah
nya keceriaan,,
"aduhh kok repot gini kak"kataku saat kak
halimah meletakkan buah yang dibawa nya.
"gpp kok dit,memang gak boleh ya?"tanya kak
halimah.
"boleh sih"jawabku.
"ehm,,mata nya kok nakal sih"kata kak halimah
memergoki mataku sedang melihat sedikit
payudara nya yang tersingkap.
"ihh siapa pula yang nakal"jawabku malu.
Rasa grogi ku membuat ku salah tingkah,entah
kenapa aku tiba-tiba mencium bibir kak
halimah,aku mengulum nya,kak halimah tidak
membalas juga tidak menolak nya,aku semakin
lepas kontrol,kedua tangan ku memeluk pantat
nya juga meremas nya,
"mmmfffhh dittt...jangan!stop!!!"kata kak
halimah agak tegas.
"dit,kamu cium aku karna sayang atau
nafsu?"tanya kak halimah dengan menatap
tajam mataku penuh harap.
Lama aku memberi jawaban,sangat sulit bagiku
untuk menjawab nya,
"dit,jangan kotori rasa sayangku dengan nafsu
mu,aku tidak akan keberatan jika kamu benar-
benar mencintaiku"lanjut kak halimah.
Aku terdiam,aku tidak mau membohongi
diriku,aku juga tidak mau membohongi kak
halimah,aku menutup wajah ku dengan kedua
tangan ku dan duduk dikasur,
"dit,aku pulang dulu ya,,kapan-kapan aku
kemari lagi,"kata kak halimah lalu pergi tanpa
menunggu jawabanku.


Tok...tok...tokkk..
"bentar!!"teriakku dari dalam kamar mandi,ku
pakai celana ku lalu keluar membukakan pintu.
"fitri,,,kapan pulang nya?kok tau papa
disini?"tanyaku pada fitri yang datang ke hotel
tempat ku tinggal.
"pulang nya tadi malam pa,,fitri tau papa
tinggal disini dari tante"jawab fitri lalu masuk
dan duduk dikasur dengan wajah yang kecewa.
"nenek juga uda cerita pa karna fitri paksa,jadi
fitri sudah tau semuanya"lanjut fitri membuang
muka.
"satu lagi pa,tante kirim salam buat
papa"sambung fitri.
Aku mendekati fitri dan duduk disamping nya.
"kamu marah sama papa?"tanyaku
lalu fitri menyandarkan keningnya di punggung
telapak tangan nya.
"fitri malu pa,bukan marah"jawab fitri.
Aku terdiam mendengar fitri,ada rasa
bersalah,tentu nya juga rasa malu.
"papa cinta sama tante imah?"tanya fitri terus
menekanku.
Aku memegang tangan fitri dan menggenggam
nya.
"papa gak bisa mencintai orang lain,"jawabku
jujur.
Fitri berdiri dan memeluk ku,
"tapi papa udah membuat tante imah mencintai
papa"kata fitri sambil menangis,
"fitri juga tau kalau papa juga suka sama tante
imah"lanjut fitri dalam tangis nya.
"pa,,,kalau papa memang jodoh sama tante
imah,fitri iklas pa,tante imah terlalu baik pada
fitri"kata fitri.
Aku mengangkat wajah fitri,dan mata nya
kutatap,,sangat cantik anakku fitri,hati nya juga
sangat baik,bhatinku,kukecup kening fitri dan
aku memeluk nya lagi
tak berapa lama kak halimah datang,,
"eh,,fitri kapan kesini?"tanya kak halimah,
"tante"
fitri berlari kearah kak halimah dan memeluk
nya.
"tante,fitri sayang sama tante"kata fitri sambil
menangis.
"tante juga sayang sama fitri"balas kak
halimah.
Kok jadi begini?bhatinku.
Akhir nya kami bertiga larut dalam kesedihan
pada hari itu.
Suatu sore kak halimah mengajakku ke suatu
tempat,karna sebelum nya kami sudah
membuat rencana akan mencarikan pekerjaan
buatku melalui relasi nya.
"halimah!!"hardik seorang lelaki dari belakang
kami.
Plakkk!!!lelaki itu menampar halimah dengan
keras.
"hei,kurang ajar!!buukkk!!balas ku sambil
meninju lelaki itu.
Gedebukk!!
Lelaki itu membalas dengan meninju perut ku
sampai aku terjatuh.
"kurang ajar,kau jangan ikut campur urusan
ku"katanya dengan marah.
"mas,jangan mas!"relai kak halimah.
"ahhh,kamu juga perempuan biadab!!kamu
selingkuh dibelakang ku"plakkkk,,plakkkk..lelaki
itu kembali menampar kak halimah sampai
berdarah.
Aku terdiam melihat kak halimah terjatuh,selain
aku yang kesusahan bernapas akibat tinju yang
mengenai ulu hati ku juga agak heran,aku
bertanya-tanya dalam hatiku apakah dia suami
kak halimah?pikirku.
"aku akan menceraikan mu perempuan
murahan!!"kata lelaki itu penuh emosi sambil
menjambak rambut kak halimah.
Emosi ku terbakar,aku melihat kayu seukuran
pemukul bola kasti dan memukul punggung
lelaki itu.
Bukkkkk!!!lelaki itu jatuh dan terdiam,.
"sudah,sudah dit,,dia papa nya andre"kata kak
halimah menahan tubuhku,
"biadab"makiku pada lelaki itu dan meludahi
nya,tak berapa lama orang-orang mulai
berdatangan melerai pertengkaran kami,
keesokan hari nya aku sangat terkejut,dua orang
polisi membawaku dari kamar hotel dengan
kasar akibat tuduhan penganiayaan,tak ayal aku
dijebloskan kepenjara,halimah dan fitri menangis
saat menjengukku.
"paa,,kenapa jadi begini"tanya fitri dalam tangis
nya.
Aku menatap halimah,dan tidak menjawab
pertanyaan fitri yang tidak perlu kujawab,
"dit,aku sudah hubungi pengacara,mudah-
mudahan kamu bisa dikeluarkan secepat
nya"kata kak halimah lesu,
3 minggu kemudian aku disidang,berdasarkan
bukti dari saksi mata maka pengadilan
memutuskan aku dijadikan terdakwa dan
dijatuhi hukuman 1 tahun penjara,


Selama sebulan aku berada dalam tahanan kak
halimah dan fitri sangat rajin
mengunjungiku,memberiku semangat dan
motivasi,hampir tiap hari kak halimah
mengunjungiku,membawaku makanan tiap
hari,katanya tidak tega melihat ku makan
makanan yang disediakan oleh pihak
lapas.setiap kali mengunjungiku kak halimah
tak lupa menghiburku,perlahan bulir-bulir cinta
pun bersemi dihatiku pada kak halimah,ada
semacam kerinduan dihati untuk menanti
kedatangan nya,
"besok mau makan apa dit"tanya kak halimah
saat akan mau pergi.
Kutatap mata kak halimah,entah mengapa aku
ingin sekali memeluk nya,
"kak"kataku lirih.
"aku ingin memeluk kakak"lanjut ku.
"
kak halimah langsung memeluk ku erat,aku
merasakan pelukan kasih sayang yang teramat
dalam.
"aku cinta kamu kak"bisikku ditelinga nya.
"ehm,,,maaf bu,jam kunjungan nya sudah
selesai,,"kata opsir penjaga yang mengawasi
kami diruangan besuk.
"bentar ya pak,1 menit lagi"jawab kak halimah.
"dit,,ulangi lagi yang tadi,aku kurang jelas
mendengar nya"kata kak halimah,
kudekatkan bibirku ketelinga nya namun kak
halimah memegang wajah ku.
"aku ingin melihat bibir mu mengatakannya
dit"sambung kak halimah.
"aku cinta kamu kak"kataku sambil menatap
mata nya,ku ungkapkan perasaanku dengan
tulus dari dasar hatiku yang paling dalam.
"kak nya dihilangi"pinta kak halimah.
"aku cinta kamu,halimah"ucapku,dan kucium
kening nya pertanda sayang ku padanya,
air mata halimah menetes membasahi pipi nya
yang manis,terlihat rona kebahagiaan terpancar
diwajah cantik nya,bagaikan remaja yang
merasakan kasmaran.dengan berat hati halimah
meninggalkanku dengan penuh bahagia.
Dua bulan kemudian aku dibebaskan,aku sangat
bersyukur saat itu,halimah dan fitri
menyambutku dengan bahagia,mantan suami
halimah menarik kembali tuntutan nya,dan
beberapa hari yang lalu halimah sudah bercerai
dengan suami nya dengan kesepakatan hak
asuh andre jatuh ketangan papa nya,sementara
rumah dan isi nya juga diambil kembali oleh
mantan suaminya,halimah hanya mendapat
sebuah mobil yang dipakai selama ini untuk
bekerja.aku sangat terharu mendengar
pengorbanan halimah yang begitu besar
padaku,sungguh cinta yang tulus aku dapatkan
dari halimah.
Kulihat mertua ku tersenyum padaku mereka
menjemputku,kubalas senyuman tulus itu.
Tak henti-hentinya aku memeluk halimah juga
fitri,aku sangat bahagia bisa berkumpul
kembali,
halimah membawa kami kesebuah rumah yang
sangat sederhana namun asri,rumah yang
hanya memiliki dua kamar tidur dan satu kamar
mandi yang baru dibeli halimah dari uang
tabungan nya selama ini,aku menjadi makin
terharu,betapa besar pengorbanan halimah buat
ku.
"dit,,ini istana mungil milik kita,kuharap kamu
melamar ku secepat nya agar aku benar-benar
bebas dari belenggu"kata halimah penuh harap.
"sstttt,,,aku akan membahagiakan mu,slalu ada
disisimu,jawabku didepan fitri dan mertuaku,
"ehem,,,ehemm,,romantis nya nanti dulu pa,fitri
lapar nihhh"potong fitri,kami pun tertawa
serentak.
Pada malam hari nya,fitri dan mertuaku sudah
tidur duluan,halimah masih asik menata
ruangan,
kudekati halimah saat dia membelakangiku
sambil sedikit menunggingkan pantat nya
karena memindahkan vas bunga ke lantai.
"uhh,,jangan nakal dit,!!"kata kak halimah
sambil mencolek hidungku karna pantat nya
kuremas.
"abis kamu seksi"jawabku sambil mendekatkan
hidungku kehidungnya sambil menggesek-
gesekkan nya.
"boleh aku melihat tubuh telanjang mu"bisikku
genit.
"gak boleh,nikahi dulu aku"tantang kak halimah
"minggu depan kita menikah"jawabku sambil
kucium bibir nya.
"kamu cium aku karna nafsu atau cinta?"bisik
halimah.
"dua-duanya"jawabku
kucium kembali bibir halimah,kumainkan lidah
ku di langit-langit mulut nya,tanganku tak
ketinggalan meremas pantat nya.
"mmmffh"halimah melepaskan ciuman ku,
"jangan sekarang sayang,ntar malam pertama
kita basi"kata halimah tanpa melepaskan
tanganku.
"pinggir-pinggir nya aja ya sayang"jawab ku
dengan senyum genit.
Lalu halimah melirik ke arah kamar dimana fitri
dan mertuaku tidur.
"janji ya gak dimasukin"kata kak halimah
sedikit halimah.
Aku tertawa geli mendengar ucapan
halimah,seakan-akan dia masih perawan.
"kok ketawa"rengek halimah manja
aku membalas nya dengan ciuman di bibir nya
penuh hangat.
"malam ini aku lagi dapet dit"kata halimah
pelan.
"ahh ngarang..."jawabku sedikit bercanda.
Lalu halimah memegang tangan ku dengan
sedikit gemetar lalu mengarahkan nya masuk
kedalam celana nya,
"kalau gak percaya pegang aja"bisik halimah,
aku meraba celana dalam nya,dan memang
benar halimah lagi datang bulan,karena dia
memakai pembalut.
"xixixixi,,kok gak bilang dari tadi"kataku
cengingisan
"ihh tawa nya lucu"jawab halimah.akhir nya
kami hanya sebatas ciuman.dan kami berdua
tidur disofa berpelukan.







0 komentar: