"makanya besok pakai payung" sahut teman ku Ani yang berjalan disamping kiriku. Kami berjalan bersama setelah sekolah tiba-tiba memulangkan siswanya lebih awal di karenakan ada lelayu.
Aku dan temanku ini selalu bersama saat kami masih berseragam putih merah hingga sekarang memakai seragam putih abu-abu.
Namaku Ratna Tungga Dewi kelahiran asli Semarang 16 tahun lalu. Tinggiku 168 cm berat badan 50 kg ukuran tubuh 34c / 27 fit to M.
Aku dilahirkan hanya seorang diri alias anak tunggal dari seorang ibu yang di cerai suaminya setahun lalu.
"mampir ke warnet yuk!" kataku
"ok tapi kamu yang bayar ya na!!" katanya
"ya deh..." tambahku
Kami pun segera mempercepat langkah agar segera sampai di warnet tersebut. Setelah itu kami pun masuk yang sebelumnya melepas alas kaki kami di luar pintu.
"mas ada yang kosong?" tanya ku pada penjaga warnet itu
"banyak kok mbak, masih sepi kok tapiaaf gak boleh make seragam tuh gimana?
"hallah kita kan sudah pulang mas" sambut Ani cepat.
"ayolah mas... Pliss" tambahku
Akhirnya kami diperbolehkan masuk meski sang penjaga tak mau memberikan jaminan jika tiba tiba ada sesuatu yaitu operasi dan semacamnya.
Aku memilih bilik warnet yang tepat di bawah AC agar rasa gerah kami terobati.
Setelah memposisikan pantat sekelku di bangku aku segera menyalakan pc itu. Disusul Ana yang duduk di sebelah kanan ku.
Kami browsing tentang tugas sekolah dan membuka tautan facebook kami masing masing. Kami saling cekikikan di bilik yang sedikit tertutup ( ukuran bilik 2x2 m dengan daun pintu mirip pintu jaman cowboy )
"eh na liat video porno yuk" kata Ani
"ok deh aku juga penasaran nih" sahutku di iringi jemariku menggeser mouse untuk membuka tautan baru.
Aku memasukan alamat web yang sebelumnya aku google di halaman tadi.
Setelah monitor menunjukkan tampilan web itu sontak mataku melotot demikian juga mata Ani. Jatungku berdebar kencang seperti habis berlari. Kemudian aku meng-klik salah satu thumb gambar di pojok kiri yang kemudian ada tampilan loading gambar.
Dalam video itu ternyata menceritakan adegan seorang gadis manis berkuncir dua tengah asik bermain boneka di kamarnya dengan balutan daster tidur mini bermotif bunga bunga. Tak lama kemudian datang lelaki seumuran om eko ( adik ibuku ) yang mencoba mengecek keberadaan si gadis. Dalam percakapan yang kutahu ternyata si gadis tengah rindu pada sosok lelaki itu setelah lama pergi ke kota untuk bekerja dan sekarang datang untuk bersilaturahmi ke rumah gadis ini
"did you miss me uncle?" tanya gadis itu
(teks nya terlihat di monitor)
"yes my dear... I miss you so much" jawabnya.
"hugh me please..." pinta gadis iti
kemudian om itu memeluknya. Tapi entah kenapa pelukan si om jadi memanas tat kala tangannya sekarang meraba raba bagian sensitif milik gadis.
Nafasku naik turun dengan cepat seiring nafas Ani. Kami saling tatap, wajah Ani memerah seperti udang rebus. Mungkin aku juga kali. Kami kemudian menyaksikan adegan selanjutnya dimana si om melepas baju dan mencium bibir gadis itu kemudian si om jug melepas bajunya hingga telanjang.
"Astagfirulloh"*teriaku saat meliht batng kemaluan si om yang berdiri tegak itu.
Aku melirik Ani ternyata bibir bawah ani di gigitnya.
Kemudian aku kembali menatap layar monitor pc itu, adegan demi adegan kami saksikan secara ngos-ngosan. Bagian bawah ku lebih tepatnya memeku rasanya ada cairan yang meleleh keluar.
Aku melirik ke arah Ani. Ternyata posisi duduknya kini bersandar pada tembok bilik warnet dengan kedua kakinya di kangkang kan, tangan sebelah kanan rupanya sedanh berada di bagian vitalnya sendiri sedangkan tangan kirinya aktif meremas dadanya sendiri.
"ni.... Ngapain kamu ?!!" tanyaku lirih
"mmmhhhh..." desah Ani
"Ni... Heh !!!!" seruku sambil mendorong dorong lengan nya, Ani terkejut bukan main.
"eh maaf na...aku terangsang sih" katanya sambil membenahi posisi duduknya.
"haahhhhhh !!!" kataku
"emang kamu nggak terangsang na?" tanya Ani
"yuk pulanh yuk" jawabku mengalihkan pertanyaan nya.
Akhirnya kami keluar dari warnet tersebut tanpa ada sepatah kata yang keluar dari mulut kami, bahkan saat kami berpisah di simpang jalan di gang kampung kami.
"asssalamualaikum" kataku di depan pintu.
"waalaikumsalam" jawab ibu yang sedang duduk di depan meja mesin jahit.
Aku menyalami tangan ibuku dan mencium pipinya.
"sudah pulang nduk?" kata beliau
(nduk : nama panggilan anak gadis di jawa)
"ya ibu" jawabku.
"sana ganti baju cuci kaki dan tangan mu lalu makan siang, ibu sudah duluan tadi" kata ibuku sambil tersenyum
Aku langsung menuju kamar tidurku terlebih dahulu untuk meletakkan tas sekolahku dan sepatu hitam ku yang agak bau.
Setelah itu aku menuju kamar mandi untuk mengganti pakaian seragamku dan pipis.
Aku mulai membuka kancing seragamku satu persatu kemudian melepasnya yang kemudian aku masukan si ember tempat pakaian kotor.
Selanjutnya aku menarik resleting rok abu abuku dan menari rok hingga terlepas dari badanku.
Aku berjalan menuju toilet, kemudian bersiap untuk jongkok dengan posisi agak condong dengan kedua tangan menarik celana dalam warna krem ini ke pangkal paha. Daan akhirnya berjongkok untuk pipis
(ssssssshhhhrrrrr.....)
"ah legaaaaa" kataku
Setelah itu aku mengguyur toilet dan membersihkan area memek ku dengan sabun. Setelah itu aku berdiri dan mencoba menaikkan celana dalam ku, tapi aku urungkan karena kulihat celana dalam ku telah basah tapi bukan karena cipratan air. Karena penasaran aku melepas dan memperhatikan cairan itu. Bentuknya mirip ingus berwarna bening. Aku pun mencoba menciumnya. Bau nya aneh tapi membuat ku menjadi agak risih. Aku melemparnya ke ember pakaian kotor.
Selanjutnya aku mengambil celana short berbahan cotton yang aku letakkan di belakang pintu dan memakainya. Karena atasan ku berada di kamar aku lansung membuka pintu dan menuju kamarku dengan sedikit berlari.
( GGrrabrrrukkk !!!! )
ternyata aku menabrak sesosok lelaki tegap hingga jatuh kelantai. Tapi untungnya badan lelaki ini menjadi alas jatuhku. Meski terasa sakit tapi tubuhku tidak langsung mencium lantai.
"Aaaaauuwww!!!"*teriak lelaki ini
Rupanya aku baru sadar jika jatuhku ternyata lebih mirip orang yang sedang pelukan.
Karena sadar aku juga memakai bh dan short, aku merespon untuk segera berdiri, saat berdiri aku menutup bagian dadaku dengan kedua tangan ku di silangkan untuk menutupi dadaku.
Mataku memperhatikan sebenarnya siapa yang aku tabrak. Ternyata om eko